♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥

Rabu, 06 Juli 2011

autum in love ----> 6

Lilyana paniik melihat lita jatuh tersungkur seperti itu sambil memegangi dadanya yang kesakitan.. ia tak tega melihat sesamanya kesakitan seperti itu.. dan lilyana pun segera menelpon rumah sakit terdekat untuk membawa ambulan kemari. “hendra.. kmu gendong lita yah.. kita bawa dia ke lobby naik lift..” perintah lily kepada hendra. Hendra menuruti perkataan lily.

***

@Lift



Hendra, Lily, dan Lita.



“lly...” panggil hendra dengan nada lembut.. lily yang mendengar namanya terucapkan segera berhenti melamun.. matanya berkaca-kaca memikirkan semua itu.. “kau tidak papa..???” ucap hendra.. “eh.. nggak koq. ” ucap lily dalam hati. Hendra menggendong tubuh lita yang lemah.. terlihat wajah lita begitu pucat.. lily yang melihatnya merasa bersalah atas kejadian tadi.. seandainya ia tak mendengar ucapan hendra dan segera masuk.. mungkin lita tak akan seperti ini.. “Jdan mereka sudah sampai di lobby. Lily pun melihat sebuah mobil warna putih lengkap dengan sisirine dan yang biasa dengan ambulance. “itu ambulance.a” tunjuk lily. Hendra pun segera menuju ke arah yang ditunjuk lily. bunyi suara lift..” elak lily dengan nada yg ingin menangis dan memberikan senyum manis.

***

@ambulance



Lily mengelus-elus tangan lita. Dan hendra ia hanya duduk ia juga merasa bersalah pada lita. Dan kemudian. Hendra memegang tangan lily yang sedang mengelus-elus tangan lita. Lily yang tiba-tiba tanganya dipegang segera melihat ke arah hendra. Hendra dan lily pun bertatapan. Dan sampai akhirnya.. “ckiiiittt...” supir ambulance itu mengerem mendadak. Dan berhentilah ambuilance tersebut.

Lily mengikuti lita yang akan dibawa ke ruang UGDn dan hendra.. ia tak mengikuti lily.. ia berhenti di lobby rumah sakit untuk menghubungi orang tua lita agar segera datang ke rumah sakit.

***

@ko alvent



“kita putus, maaf aku udah gak bisa sama kamu” ucap seseorang dari telepon. “tapi nad, aku cinta sama kamu.. pliss jangan tinggalin aku..” ucap alvent. Tapi ucapan alvent tak terdengar karna teleponnya sudah terburu dimatikan. “aaaaagghhhrrrrr...... nadya..!!!!” ucap alvent sambil berteriak. Ia sedang berada di kamar mandi kantor. Dilihatnya jam di tanganya yg menunjukan pk. 17.00 dan itu waktunya ia pulang kerja. Ia keluar dari kamar mandi dengan tertunduk lesu. Ia berjalan menuju meja kerjanya dan mengambil tas kerjanya. Iakeluar dari kantor dengan raut wajah tak bersemangat. Ia masuk ke mobil dan segera menancap gas. Ia tak tau arah mana yang ingin ia tuju. Dan sampailah ia di..

***

@pantai



Pantai ini begitu sepi.. tak banyak pengunjung yang datang semenjak ada nyawa seseorang yang terenggut.

Alvent duduk sambil merangkul kedua tangannya.

Sesekali ia menunduk.. inilah tempat saksi cinta alvent dan nadya. Setelah 2 tahun berpacaran. Dan kini nadya sang kekasih pergi meninggalkannya begitu saja tanpa alasan yang jelas.

Saat alvent sedang mengingat masa indah bersama nadya.

Ada seorang anak kecil berkata. Bahwa ada wanita yang mau tenggelam.

Alvent pun segera melihat ke arah pantai. Dan pandangannya tertuju pada arah jam 11.

Alvent pun sgera melepas sepatu vantovel dan kaos kakinya. Ia melepas dasi kantornya.

Dan berlari menuju gadis tersebut.



Entah apa yang ada dalam pkiran gadis itu. Berniat bunuh diri..?? oh tuhan.. bodoh sekali gadis itu. Itulah yang ada di pikiran alvent.



Dan sekarang gadis itu sudah tenggelam. Alvent pun segera menyelam mencari gadis itu. Ia mendapatkan tangan kanan gadis itu. Dan saat alvent mendekap tangan gadis itu., ia merasa seperti ingin mendekap nadya... tapi alvent segera sadar dari dunia khayalannya. Ia harus menyelamatkan gadis itu. Dan akhirnya alvent menarik tangan gadis itu. Dan sampailah mereka di daratan (?) gadis tersebut menggunakan gaun putih.. rambutnya panjang., dilehernya tergantung kalung salib.,

***

@Rumah sakit.



Hendra dan lily menunggu kabar dari dokter. Namun.. bukan dokter yang datang tapi kedua orang tua lita. Ayah lita datang dengan marah” kepada hendra.. sedangkan ibunya hanya berdiam diri.. berharap anaknya tidak kritis. “maafkan aku om.. aku sudah nggak tahan dengan semua ini.. aku ingin dia tahu...” ucap hendra dengan nada menyesal. Tapi mama lita kembali memohon pada hendra “nak hendra.. tolong.. hidup anak kami tinggal sebentar.. dan semangat hidupnya ada dikamu..” mohon mama lita dengan tulus. Lily merasakan betapa besar kasih sayang mereka pada anaknya lita. Jujur.. hatinya merasa iri melihat orang tua lita seperti itu.. mereka rela memohon demi kebahagiaan anaknya. Dan dokter pun datang.. keadaan ini semakin bertambah panas.. saat dokter mengatakan keadaan saudari lita kritis.

ayah dan ibunya menangiss.. ibunya terduduk lesu. Dan aku pun segera angkat bicara “apa boleh aq dan hendra menemuinya???” tanya lily dengan mantap. Dan dokter tersebut memperbolhekannya ia mengantar lily dan hendra.



Sepertinya hendra tau apa yang akan dilakukan lily..



Lily : lita.. ini aku bawa hendra padamu.. kukembalikan belahan jiwamu... jaga baik-baik yah... dan kamu harus tetap semangat hidup... kamu gak boleh nyerah.. karna hendra senantiasa berada didekatmu..

Lily pun meletakkan tangan hendra di tangan lily.. dan lily pun memaksa hendra untuk mengatakannya..

Hendra : iia lit.. aku nggak bakal ninggalin kamu.. aku akan tetep disampingmu.. kmu yang semangat iah... dan sekejap itu juga.. lita membuka matanya.. dan saat ia terbangun “hendra” itulah yang ia ucapkan.. hendra pun memeluk lita... lily yang tak tahan melihat ini semua pergi meninggalkan hendra dan lita dan saat ia pergi.. ia membisikan kata “Selamat tinggal” kepada hendra. Ia berlari meninggalkan sepasang kekasih itu sendirian.



*nb : coba dech sambil baca nie cerita, dengerin juga lagunya supernova – aku yang akan pergi. perih hati menjalani sedih yang tak pernah berhenti letih terus kau sakiti perasaan ini kau bodohi * dimana dirimu yang mencintai aku sepenuh hati

reff: aku yang akan pergi bila kau enggan memilih cintaku ini bukan seperti tempat persinggahanmu letih terus kau sakiti perasaan ini kau bodohi



Dan saat ia kluar dari ruang UGD. Ibu lita mencegat lilyana. Ia memeluk lilyana.. sebenarnya orang tua lita sudah tau apa yang terjadi. Ibu lita mengucapkan kata terimakasih. Ayah lita juga.. mereka senang melihat anaknya sadar kembali.. J aku lilyana hanya memberikan senyuman yang tulus pada orang tua lita.. karna ia tak tahu harus berkata apa.. ia sudah tak tahan dengan ini semua. Dan akhirnya ia berlari keluar rumah sakit.

dan ia duduk di halte bus. Disana ia menangis. Hatinya hancur.. melepas seseorang itu tak mudah baginya..... namun mau apalagi demi orang lain ia harus berbuat demikian....Lilyana berlari... dan akhirnya ia berhenti.. ia berjalan.. langkah demi langkah ia iringi dengan tangisan..



BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar